Langkat | Jejakkasusindonesia.id —
Pasca diterjang banjir lumpur yang mengejutkan, kondisi tinggal warga di Bukit Mas, Kelurahan Bukit Kubu, Kecamatan Besitang, masih jauh dari pemulihan. Sebanyak 77 Kepala Keluarga (KK) kini berjuang untuk membangun kembali rumah dan kehidupan mereka, sementara aktivitas perekonomian di kawasan tersebut masih terhambat.
Lurah Bukit Kubu, Rahmat Syah, mengungkapkan keprihatinan atas situasi dihadapi warganya. "Masih banyak warga sedang membersihkan rumah dari material lumpur, dan banyak kerusakan barang berharga belum bisa diperbaiki," ungkapnya, Kamis (13/11/2025).
Meskipun sebelumnya telah ada janji ganti rugi dari pihak perusahaan terlibat dalam proyek pembangunan pabrik kelapa sawit, hingga kini belum ada konfirmasi resmi diterima oleh pihak kelurahan. "Kami masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai hal ini," tambah Rahmat.
Kekhawatiran akan potensi banjir lumpur susulan masih membayangi warga, terutama dengan curah hujan yang masih cukup tinggi. Dalam upaya untuk mengantisipasi hal ini, pihak kelurahan bekerja sama dengan kontraktor perusahaan telah mengambil langkah-langkah preventif, seperti membangun tanggul berlapis dan saluran parit untuk menahan air hujan agar tidak meluap kembali.
Banjir lumpur melanda pada Senin malam (10/11/2025) ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan ketinggian air mencapai 50 hingga 100 sentimeter, merendam puluhan rumah di wilayah bawah. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, dengan dampak signifikan pada infra struktur setempat.
Saat ini, warga Bukit Mas terus berjuang untuk membersihkan rumah mereka dari endapan lumpur tebal dan memperbaiki perabotan rusak. Dengan semangat dan ketahanan, mereka berharap dapat segera bangkit kembali dari cobaan ini.
(Rosdiana Br Purba)


Social Header