Breaking News

KEPRIBADIAN BARU BERNAMA OTROVERT: HADIR SECARA SOSIAL, INDEPENDEN SECARA EMOSIONAL


Oleh: Prof Makin Perdana Kusuma – Depok, 27 September 2025.

Di antara riuhnya forum dan gemuruhnya tepuk tangan, ada jiwa yang hadir tanpa ingin larut. Ia berdiri di tengah keramaian, tersenyum, berbicara, bahkan memimpin, namun hatinya tetap berada di tempat yang sunyi. Otrovert: sebuah istilah baru yang muncul dari celah antara ekstroversi dan introversi, bukanlah tentang keseimbangan, melainkan tentang kehadiran yang sadar dan jarak yang terjaga. Ia adalah metafora dari daun yang menari bersama angin, namun tak pernah lepas dari rantingnya. Sosial, tapi tidak menyatu. Terlibat, tapi tidak larut.

“Kepribadian otrovert menunjukkan pola interaksi sosial yang aktif namun tidak melebur secara emosional dengan identitas kelompok” (Sutanto, 2024). Berbeda dengan ambivert yang luwes menyeimbangkan energi internal dan eksternal, otrovert mampu tampil di panggung sosial tanpa kehilangan pusat gravitasi dirinya. Ia bisa berbicara di depan umum, memimpin tim, atau menghadiri acara sosial, namun tetap menjaga batas antara dirinya dan dinamika kolektif. Dalam studi tentang identitas sosial, “kemampuan menjaga jarak emosional dari kelompok dapat menjadi bentuk otonomi psikologis yang sehat” (Tajfel & Turner, 1986).

Otrovert lebih menyukai hubungan personal yang mendalam dibanding interaksi kelompok besar. “Kedalaman relasi interpersonal lebih bermakna bagi individu dengan preferensi reflektif dan selektif dalam bersosialisasi” (Baron-Cohen, 2023). Mereka cenderung merasa terkuras oleh aktivitas yang menuntut keseragaman, seperti olahraga tim atau ritual komunitas. Bagi otrovert, kehadiran bukanlah soal kebersamaan, melainkan soal keaslian. Ia memilih ruang yang memungkinkan dialog, bukan sorakan.

Meski belum masuk ke dalam kerangka psikologi resmi seperti Big Five atau MBTI, istilah otrovert mulai mendapat perhatian di media dan komunitas daring. “Fenomena kepribadian hibrid seperti otrovert mencerminkan kebutuhan akan klasifikasi yang lebih fleksibel dan kontekstual dalam psikologi modern” (Goleman, 2022). Dalam era yang menuntut keterlibatan sosial namun juga kesadaran diri, otrovert menjadi representasi dari individu yang mampu hadir tanpa kehilangan arah. Ia bukan ambivert yang menyeimbangkan, melainkan entitas yang berdiri di luar spektrum, dengan kejelasan yang unik.

Otrovert mengajarkan bahwa kehadiran tidak selalu berarti keterikatan. Bahwa menjadi bagian dari dunia tidak harus berarti larut di dalamnya. “Kemandirian emosional dalam konteks sosial adalah bentuk kematangan psikologis yang jarang dibicarakan” (Yusuf, 2023). Dalam dunia yang semakin menuntut konformitas, otrovert menjadi pengingat bahwa ada cara lain untuk hadir, dengan sadar, dengan utuh, dan dengan jarak yang sehat.

Dan pada akhirnya, otrovert adalah cermin dari jiwa yang memilih untuk berdiri di tepi panggung, bukan karena takut tampil, tetapi karena tahu bahwa makna sejati tidak selalu lahir dari sorotan. Ia hadir seperti bayangan di antara Cahaya, nyata, namun tidak mencolok. Dalam sunyi yang ia pelihara, ada kedalaman yang tak bisa dijangkau oleh keramaian. Otrovert bukanlah kepribadian yang ingin dikenal, tetapi yang ingin memahami. Ia adalah ruang refleksi dalam dunia yang terus bergerak, tempat di mana kehadiran menjadi pilihan, bukan tuntutan.

Referensi:
• Sutanto, R. (2024). Otrovert dan Dinamika Sosial Modern. Jurnal Psikologi Indonesia, 19(1), 45–58.
• Tajfel, H., & Turner, J. C. (1986). The Social Identity Theory of Intergroup Behavior. Psychology of Intergroup Relations.
• Baron-Cohen, S. (2023). The Pattern Seekers: How Autism Drives Human Invention. Basic Books.
• Goleman, D. (2022). Emotional Intelligence Revisited: Expanding the Spectrum. Journal of Applied Psychology, 107(3), 215–229.
• Yusuf, M. (2023). Kemandirian Emosional dalam Interaksi Sosial. Jurnal Psikologi Transpersonal, 11(2), 77–90.
_______________________________
MPK’s Literature-based Perspectives 
Turning Information into Knowledge – Shaping Knowledge into Insight
_______________________________
(Keterangan Keterbukaan: Ide pokok artikel didapatkan dari berbagai sumber. Konteks, kerangka pemikiran, format, alur dan gaya bahasa dikembangkan oleh penulis. Bahan dirangkai, disusun, dan diperkaya menggunakan AI. Gambar pendukung dibuat dengan AI)

Editor : Nofis Husin Allahdji
© Copyright 2022 - JEJAKKASUSINDONESIA.ID