Muara Rungga – Media Jejak Kasus Indonesia.id
Hujan deras yang mengguyur wilayah kecamatan Pasemah air keruh Empat Lawang sejak sore tadi (22/9) menyebabkan Sungai Air air keruh meluap akibatnya puluhan rumah warga teremdam banjir dengan ketinggian air mencapai 20–30 sentimeter dan ada yang sampai 1 meter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Empat lawang belum mengetahui banjir mulai masuk ke pemukiman sekitar pukul 23.00 malam hari. Warga yang rumahnya terkena luapan air terpaksa menutup pintu rumah dengan alat seadanya, cukup pakai karung berisi tanah.
“Banjir ini dipicu curah hujan tinggi dan kondisi sungai yang sudah dangkal akibat sedimentasi,” sebut pak Budi dan pak Anwar Sadat warga setempat.
Hingga , banjir mulai di ketahui sekitar jam 10:30 malam ini ,namun sebagian lingkungan desa masih tergenang dan aktivitas warga terganggu. Masyarakat masih melakukan antisipasi di rumah yang terdampak serta menyiapkan bantuan darurat bagi korban banjir.
Berita ini di tayangkan belum ada jawaban dari pihak pemerintah Kabupaten Empat lawang, kebetulan banjir tersebut menimpah rumah orang tua dari pada wartawan media jejak kasus grup di desa muara rungga.
Tim pimpinan menghubungi wartawan yang bertugas di Empat lawang, membenarkan kalau rumah orang tuanya terkena banjir, akibat curah hujan dan dangkalnya sungai air keruh.
Permasalahan pendangkalan sungai sudah di kaji dan dijadikan agenda pemerintah menurut warga. Tetapi sudah bertahun tahun bahkan sampai beberapa kali ganti Bupati Empat Lawang tidak ada satupun dari program Pemda yang memperhatikan persoalan pendangkalan sungai serta kerusakan hutan. Sehingga setiap hujan, air sungai meluap menjadi musibah langganan. Kerugian di taksir ratusan juta karena pertanian Masyarakat juga terendam air sungai yang meluap.
Tidak ada korban manusia atau kerusakan rumah yang hancur akibat air sungai meluap. Semoga cepat ada bantuan pemda Empat lawan bersama TNI Polri membantu warga yang kawatir akibat air sungai semakin tinggi. Warga membutuhkan air bersih dengan makanan serta obat obatan.
Jurnalis : Syafri
Social Header