Breaking News

Keindahan Alam dan Kehidupan Masyarakat di Sekitar Jembatan Bakung Bakung, Desa Tondongkura


JEJAK KASUS INDONESIA ,PANGKAJENE, 12 Mei 2025 – Jembatan Bakung Bakung yang terletak di Desa Tondongkura, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkajene, menjadi salah satu titik vital yang menghubungkan berbagai aktivitas masyarakat di kawasan tersebut. Tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi, namun pemandangan alam yang menghiasi sekitar jembatan ini juga menarik perhatian banyak orang, baik itu warga lokal maupun pengunjung yang datang dari luar daerah.
Dari atas jembatan, saya sendiri selaku wakil ketua  Dewan Pimpinan Daerah (DPD)Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Hj.HASRAWATI.HS  Saat melakukan kunjungan dapat menikmati pemandangan yang luar biasa indah. Di sebelah utara, terlihat deretan bukit hijau yang membentang luas, sedangkan di selatan, hamparan sawah yang subur dan teratur dengan sistem irigasi yang masih terjaga, menciptakan pemandangan yang menenangkan. Bukit-bukit ini tak hanya menyuguhkan keindahan visual, tetapi juga menjadi tempat yang sangat penting bagi masyarakat setempat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Keberadaan bukit di sekitar Jembatan Bakung Bakung menjadi sumber daya alam yang sangat berharga bagi warga Desa Tondongkura. Selain dimanfaatkan untuk bercocok tanam, bukit-bukit ini juga sering digunakan sebagai tempat untuk mencari rumput bagi ternak sapi dan kambing yang dipelihara oleh sebagian besar warga. Kehidupan petani dan peternak di daerah ini masih sangat bergantung pada alam sekitar untuk keberlangsungan hidup mereka.

Di ladang-ladang yang tersebar di sekitar jembatan, para petani sibuk menanam padi, jagung, dan sayuran lainnya. Proses tanam-menanam di wilayah ini masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan alat pertanian sederhana. Meskipun demikian, hasil yang diperoleh tetap mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat. Selain itu, sistem pertanian ini juga memperlihatkan kedekatan masyarakat dengan alam, yang menjadikan mereka sebagai penjaga kelestarian lingkungan.

Masyarakat Desa Tondongkura juga terkenal dengan budaya gotong royong yang masih terjaga hingga kini. Misalnya, dalam kegiatan panen raya, seluruh warga bergotong royong untuk memanen padi di sawah. Hal ini menjadi bentuk kekompakan dan kebersamaan antar warga yang tercipta dari kehidupan yang saling bergantung pada alam. Aktivitas seperti ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan pedesaan yang penuh kedamaian.

Tidak hanya itu, daerah ini juga merupakan tempat yang ideal bagi para pecinta fotografi dan pelancong yang ingin menikmati keindahan alam. Jembatan Bakung Bakung sendiri sering menjadi spot foto favorit karena pemandangannya yang spektakuler. Beberapa wisatawan datang untuk mengambil gambar sunrise atau sunset di atas jembatan dengan latar belakang bukit dan sawah yang hijau. Tak jarang mereka mengabadikan momen ketika petani sedang bekerja di ladang, memberikan sentuhan kehidupan yang otentik.

Selain pemandangan alam yang memukau, kehidupan masyarakat di sekitar jembatan ini juga penuh dengan nilai-nilai tradisional. Banyak warga yang masih mempertahankan kebiasaan turun-temurun, seperti pembuatan kerajinan tangan dan alat-alat rumah tangga dari bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar mereka. Beberapa warga juga menjual produk pertanian langsung ke pasar tradisional, yang menjadikan kawasan ini sebagai pusat ekonomi kecil yang sangat hidup.

Kehidupan di sekitar Jembatan Bakung Bakung menggambarkan betapa kuatnya ikatan antara masyarakat dengan alam. Keindahan alam, budaya yang kental, serta ketahanan hidup yang tinggi menunjukkan bahwa meskipun hidup sederhana, masyarakat di Desa Tondongkura mampu menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Di balik segala tantangan yang ada, mereka tetap teguh menjaga kelestarian alam dan nilai-nilai tradisional yang menjadi bagian dari identitas mereka.

Dengan segala potensi yang dimilikinya, Jembatan Bakung Bakung dan sekitarnya bukan hanya menjadi pusat aktivitas bagi warga, tetapi juga menjadi simbol keharmonisan antara manusia dan alam. Ke depan, diharapkan kawasan ini dapat berkembang lebih pesat, tanpa mengesampingkan keberlanjutan alam yang telah menjadi sumber kehidupan bagi generasi-generasi mendatang.
 
Jejak Kasus Indonesia (Hj. Asra)

© Copyright 2022 - JEJAKKASUSINDONESIA.ID