JEJAK KASUS INDONESIA.ID,PANGKEP— Dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan berkarakter, SMP Negeri 1 Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan memperkenalkan Komunitas SIPAKALEBBI (Sinergitas Pelajar Anti Kekerasan Seksual, Intoleransi, dan Bullying) kepada para tamu dari BBGPMP (Balai Besar Guru Penggerak dan Pendidikan Menengah Provinsi) dan Kementerian, serta kepada seluruh siswa baru tahun ajaran 2025/2026.
Kegiatan yang berlangsung di Lapangan SMPN 1 Pangkajene (18 Juli 2025) ini diisi dengan penampilan drama pendek edukatif bertema tiga dosa besar pendidikan, yakni kekerasan seksual, intoleransi, dan perundungan (bullying).
Dikatakan salah satu guru pembina Komunitas SIPAKALEBBI Yusnita Haris, S.Pd, Gr, drama tersebut menggambarkan berbagai bentuk ancaman yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, serta cara-cara pencegahan dan penanganannya secara tepat. Tak hanya menyentuh sisi edukatif, acara ini juga memperlihatkan praktik nyata pembiasaan karakter baik melalui penampilan beberapa adab khas siswa SMPN 1 Pangkajene, seperti cara menyapa yang santun, sikap hormat kepada guru, serta saling menghargai antar teman.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin siswa tidak hanya mengenal konsep anti-kekerasan, tetapi juga membudayakan nilai-nilai adab dan etika dalam kehidupan sekolah sehari-hari," ungkapnya.
Diharapkan, melalui program ini, para siswa—khususnya siswa baru—mampu menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah, bebas dari kekerasan, dan menjunjung tinggi nilai toleransi serta penghargaan terhadap sesama, tutupnya.
(Hj. Asra)
Social Header